Kamis, 29 November 2012

SAP DIARE


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                : Penyakit Sistem Pencernaan
Sub Pokok Bahasan        : Diare
Tempat                            :
Sasaran                            : Masyarakat
Waktu                              : 25 menit
Tanggal                            :


A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit diharapkan masyarakat dapat memahami tentang penyakit diare

B.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan masyarakat akan dapat :
1.      Mengerti pengertian penyakit diare
2.      Mengerti penyebab penyakit diare
3.      Mengerti tanda dan gejala penyakit diare
4.      Mengerti pencegahan penyakit diare

C.    Materi
1.      Pengertian penyakit diare
2.      Penyebab penyakit diare
3.      Tanda dan gejala penyakit diare
4.      Pencegahan penyakit diare

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

E.     Media
1.      Laptop
2.      LCD
3.      Leaflet

F.     Kegiatan
No.
Tahapan
Waktu
Kegiatan peyuluhan
Kegiatan sasaran
1.
Pembukaan
5 menit
1.      memberi salam
2.      memperkenalkan diri
3.      menjelaskan tujuan
1.      Menjawab salam
2.      Mendengarakan
2.
Inti
10 menit
Menjelaskan tentang:
1.      Pengertian penyakit diare
2.      Penyebab penyakit diare
3.      Tanda dan gejala penyakit diare
4.      Pencegahan penyakit diare

1.      Menyimak
2.      Mendengarkan atau memperhatikan
3.
Penutup
10 menit
1.      Tanya jawab
2.      Menyimpulkan
3.      Evaluasi
4.      Memberi salam
1.      Bertanya
2.      Menjawab pertanyaan
3.      Menjawab salam

G.    Sumber Bacaan

H.    Evaluasi

1.      Cara            : Lisan
2.      Jenis            : Pertanyaan terbuka
3.      Waktu         : Setelah dilakukan penyuluhan
4.      Soal             :
a.       Jelaskan pengertian penyakit diare
b.      Sebutkan penyebab penyakit diare
c.       Sebutkan tanda dan gejala penyakit diare
d.      Sebutkan pencegahan penyakit diare
































Materi Penyuluhan
Diare

1.      Pengertian
Diare adalah keadaan diman buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali sehari pada anak konsistensi feces yang encer dan dapat berwarna hijau serta bercampur lendir atau darah.

2.      Penyebab
a.       Infeksi oleh bakteri, virus, atau parasit
b.      Alergi terhadap makanan atau obat tertentu
c.       Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyaki lain seperti :
·         Campak
·         Infeksi telinga
·         Infeksi tenggorokan
·         Malaria, dll
d.      Keracunan makanan dan minuman
e.       Kekurangan gizi
f.       Gangguan absorpsi, baik karbohidrat, lemak dan protein
g.      Psikologi rasa lemas dan takut

3.      Tanda dan Gejala
a.       BAB lebih dari 4 kali sehari
b.      Konsistensinya cair
c.       Turgor kulit menurun
d.      Kelopak mata cekung
e.       Badan lesu dan lemas

4.      Pencegahan Diare
a.       Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
b.      Makan dan minumlah yang sudah matang
c.       Jaga lingkungan agar tetap bersih
d.      Makanan yang dimakan harus bergizi
e.       Menggunakan air bersih
f.       Pemberian ASI

NILAI DAN NORMA YANG HARUS DIMILIKI PERAWAT


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku. Perawat harus mengetahui nilai-nilai yang dimilikinya.  Pemahaman sistem nilai akan memahami perawat bertindak secara profesional. Profesiaonal adalah orang yang memiliki  kopetensi  dalam suatu pekerjaan tertentu. Tata nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung didalam proses sharing yang dilakukan perawat,serta sangat mempengaruhi berbagai tindakan keperawatan.

1.2  Rumusan Masalah

1)      Nilai
2)      Tata nilai perawat
3)      Nilai-nilai yang di miliki oleh perawat profesional

1.3  Tujjuan Penulisan

1)      Agar mahasiswa/i mengetahui definisi nilai
2)      Agar mahasiswa/i mengetahui definisi tata nilai perawat
3)      Agar mahasiswa/i mengetahui nilai-nilai yang di miliki oleh perawat profesional



BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Nilai

Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai. Perawat juga tekah menetapkan nilai dan harus mengembangkan kesadaran bagaimana sistem nilai mereka sendiri akan mempengaruhi klien. Pemahaman sistem nilai akan memahami perawat bertindak secara profesional.

2.2  Tata Nilai Perawat

Tata nilai merupakan rambu-rambu atau aturan yang dpat membatasi perilaku, peran, peran dan etika internal perawat. Tata nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung didalam proses sharing yang dilakukan perawat,serta sangat mempengaruhi berbagai tindakan keperawatan.

2.3  Nilai-nilai yang harus di miliki perawat profesional
Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, profesional, pemahaman, pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan yang tersebar dalam beberapa pernyataan, yakni :
1.      Altruisme
Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian, komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati, serta ketekunan.
Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan perasaan orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai dasar biologis. Kerugian potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi dengan kemungkinan menerima pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa altruisme merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan secara genetika, karena keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial komplek dalam mengambil keputusan yang rasional (Latane&Darley, Schwartz, dalam Sears, 1991).
Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif (Bishof & Scudder, 1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung dan menguatkan klien, sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya, dapat mengatasi kelemahannya, dan hidup lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien. Kehadiran kepedulian seringkali membantu proses penyembuhan (Bishof & Scudder, 1990).

2.      Persamaan
Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.

3.      Empati
Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati berbeda dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat. Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi multivitamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak harus dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk menolong sesama.

4.      Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin, serta kebebasan.

5.      Keadilan
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
6.      Otonomi
Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

7.      Non- Malefience
Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera bagi orang lain.

8.      Benefience
Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan penegakan dari kesalahan atau  kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.

9.      Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

10.   Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nilai-nilai yang di milik perawat profesional harus di ketahui oleh kita sebagai calon perawat masa depan. Dilihat dari pengertiannya profesiaonal adalah orang yang memiliki  kopetensi  dalam suatu pekerjaan tertentu. Jadi dari pembahasan ini dapat di tarik kesimpulan bahwa gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, profesional, pemahaman, pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan.




















DAFTAR PUSTAKA


Potter dan perry. 2005. Fundamental Keperawatan.  Jakarta: Wikipedia.
Konsep, proses dan praktikedisi 4 volume1.jakarta:ECG
Bioshop dan scudder,2001.etikakeperawatan.jakarta:ECG
http:/www.google.com
http:/www.ppnibabar.com?p=13